Saat jantung berdetak lebih dari 100 kali per menit, detak jantung dikatakan cepat. Dalam dunia medis, kondisi ini disebut takikardia. Baca juga: Kenali Jantung Berdebar Gejala Penyakit Jantung Takikardia. Tidak semua kasus detak jantung cepat berbahaya. Sejumlah situasi sehari-hari bisa jadi penyebab detak jantung cepat, seperti: Olahraga
Kafein, alkohol, nikotin, dan obat-obatan: Apa yang Anda masukkan ke dalam tubuh Anda juga dapat menyebabkan detak jantung terlewat. "Banyak pasien yang saya lihat yang mengalami aritmia atau jantung terlewat dapat memiliki pemicu yang meningkatkan frekuensi gejala," kata Dr. Zadeh. Selain kecemasan, "kafein secara tradisional telah Halodoc, Jakarta - Kondisi detak jantung yang tidak teratur disebut dengan aritmia, yaitu sebuah kondisi detak jantung terlalu cepat atau terlalu lambat. Meski aritmia menjadi pertanda bahwa terjadi sesuatu pada jantung kamu, pada kebanyakan kasus, orang yang mengidapnya tidak mengalami kondisi medis yang serius.
Takikardia adalah kondisi jantung yang berdetak melebihi 100 kali per menit. Takikardia dapat terjadi sebagai respons dari kondisi normal, penyakit, atau gangguan irama jantung (aritmia). Normalnya, jantung berdetak 60-100 kali per menit. Jika detak jantung lebih dari 100 kali per menit, kondisi ini disebut takikardia.
Jika kamu merasa jantung kamu tiba-tiba berdetak kencang, atau justru seperti berhenti berdetak, sensasi ini disebut palpitasi jantung. Palpitasi bisa seperti 'cegukan' (hiccup) untuk jantung, di mana jantung berdetak, kemudian ada semacam cegukan, atau jeda (pause) . Detak jantung lambat bukan berarti Anda mengalami lemah jantung (kardiomiopati). Faktanya, detak jantung yang lambat bisa saja menandakan bahwa Anda dalam keadaan sehat. Atlet dengan otot jantung sehat mempunyai detak jantung istirahat lambat, yaitu 60 BPM atau kurang. Aritmia adalah gangguan pada detak jantung atau irama jantung yang ditandai dengan detak jantung yang tidak teratur, bisa terlalu cepat atau terlalu lambat. Aritmia adalah sebuah gangguan yang sangat berkaitan dengan kondisi kardiovaskular, seperti tekanan darah tinggi, gagal jantung, penyakit katup jantung, dan penyakit arteri koroner. Gejala Meskipun tampaknya sulit, menurunkan kecepatan napas Anda akan membantu memperlambat detak jantung. Tarik napas selama 5-8 detik, tahan selama 3-5 detik, kemudian buang napas pelan-pelan selama 5-8 detik. Fokuslah pada hembusan napas secara penuh untuk menurunkan detak jantung Anda. qJYjvdn.
  • pkef6cl4ek.pages.dev/397
  • pkef6cl4ek.pages.dev/323
  • pkef6cl4ek.pages.dev/83
  • pkef6cl4ek.pages.dev/384
  • pkef6cl4ek.pages.dev/311
  • pkef6cl4ek.pages.dev/113
  • pkef6cl4ek.pages.dev/363
  • pkef6cl4ek.pages.dev/1
  • penurunan detak jantung secara drastis disebut